cacarian

Wednesday, July 25, 2018


episode awal,,,,,
di ceritakan ada seorang anak laki-laki yang bernama diaz,orang nya ngini culun bangat,polos bangat wajar masih sakolah SD... kisah nya di sini singkat singkat ja lahh, sampai inya tatamu pacaran yg dia anggap adalah jodoh nya,, Langsung saja................... TKP!!!!

ni kisah nya pas inya kalas 5 sd, mun kalas 1,2,3,4 itu inya hnya main main bakawanan....waktu kalas 5 si diaz anggara ni di urahi atau jar kita di sambati kakawanan bapacaran lawan binian , binian nya ni bungas pg sebut saja Inah , Lantaran di sambati ni lalu ai si Diaz ni model ada rasa tu.sakali nya dasar bujur handak ai di sambati kytu. bisa dalam hati diaz ni mudahan aku bapacaran lawan ngintu, Tapi si Inah ni kda paham jar urang wahini kada peka,,, padahal diaz ni tampil balain dah, tarapi dah panampilan ,basuruy baminyak rambut dah, 
"suah leh saking hndak nya ba umbai , diaz ni balalambat tulak satumat janguk ka kaca ,ada kdah talihat inah nih,satumat janguk ,pas ada Inah Lalu .turun nai si Diaz pada Rumah.sakali inah ni ningau gin kda .si diaz ni naran inya kytu urang nya. kda wni marawa ai. lalu dilihat kan nya inah badahu.. tapi diaz ni mairingi mulai balakan tapi jauh pang jarak nya . sakitar 40 metir tapi pas sampai parak sakoahan ,cieeee tulak ba umbay nihhh ,, jar bubuhan nya jua, maklum kami ni balambat tulak sakolah , maka nya banyak sudah buhan nya malihat sambil maurahi... itu tdi kisah saikit nya ja/...,,,, 

Lanjut kah atau up kah , bila kdd komen uff dah tuuu



Saturday, July 21, 2018

puisi DariMu Untuk ku

Tinggal saja, Seperti Kertas dan Pena ini.
Selalu di sini , Sampai aku mengira bukan mimpi Lagi.
Beri aku kehidupan, seperti darah dalam raga, dan rasa dalam jiwa.
Jika taerpaksa sementara pergi, sisakan aromaya untuk kumemanggil kenangan itu lagi.
Sisakan hngat nya , hingga aku tak lupa kau bersamaku.
Jika saat jenuh, jangan pernah pergi di saat hujan.
Hingga aku akan menangis d saat mendengar rintiknya.
Bahkan, satu kata mengingatkanku padamu, meski sudah ku cuba lupakan berkali kali..





karya : FH
 April 2018


MAKALAH
TUGAS DAN KEWAJIBAN PESERTA DIDIK
SENTRAL FIGUR PESERTA DIDIK DAN TELADAN
Dosen Pembimbing : Mardhiya Agustina, S.Th.I, M.Pd.I
  
Nama                : Muhammad Saidi
Lokal                :A/5
Jurusan             : Pendidikan Agama Islam
Semester           : IV



PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
RASYIDIYAH KHALIDIYAH (RAKHA)
AMUNTAI
2018







Pendahuluan
          Islam menghendaki agar manusia di didik supaya ia mampu merealisasikan tujuan hidupnya sebagaimana yang telah digariskan oleh Allah. Akan tetapi pendidikan dalam hadis makalah saya bertujuan untuk menjadikan peserta didik dalam berkewajiban belajar dan juga terdapat metode teladan dalam mengajar kan peserta didik. Dalam mendidik kita harus mengambil contoh teladan dari seeorang yg mulia yaitu Rasulullah SAW. Dari pada itu guru juga sental untuk di teladani ,maka dari itu guru adalah figur sentral dalam mendidik.jadi dalam makalah saya membahas tentang pendidik harus jadi contoh panutan yang baik dan juga keteladanan.














Sentra Figur Peserta Didik dan Teteladanan
Hadis bukhari :6203

حدثنا مسدد :حدسنا عبد الوارث،إبىي التياح ،عَنْ أَنَسٍ، قَالَ: كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَحْسَنَ النَّاسِ خُلُقًا، وَكَانَ لِي أَخٌ يُقَالُ لَهُ أَبُو عُمَيْرٍ - قَالَ: أَحْسِبُهُ - فَطِيمًا، وَكَانَ إِذَا جَاءَ قَالَ: «يَا أَبَا عُمَيْرٍ، مَا فَعَلَ النُّغَيْرُ» نُغَرٌ كَانَ يَلْعَبُ بِه،ِفربما حضر الصلاة وهوفي بيبنا، فيافيإمر باالبساط الذي تحتذكسر وينصح ،ثم يقوموخلفه فيصلي بنا  
Telah menceritakan kepada kami Musaddad telah menceritakan kepada kami Abdu Warits dari Abu At Tayyah dari Anas, dia berkata ; Nabi Sholallahu ‘alaihi wassallam adalah orang yang paling baik(mulia) akhlaknya. Dan aku memiliki seorang saudara yang biasa dipanggil dengan sebutan Abu Umair . [dia [perawi] berkata : perkiraanku , dia anak yang baru disapih. Beliau Shalallahu ‘alaihi wassallam datang, lalu memanggil : “Wahai Abu Umair, apa yang sedang dilakukan oleh si Nughair. Sementara anak itu sedang bermain dengannya dan ketika waktu shalat telah tiba, sedangkan beliau masih berada dirumah kami, maka beliau meminta dihamparkan tikar dengan menyapu bawah nya dan memerciknya, lalu kami berdiri di belakang beliau, dan beliau shalat mengimami kami  ". (Shohih Bukhori, no.6203)

A.    Analisis hadis
Bahwa orang yang paling baik adalah Rasulullah SAW jadi dari hadis di atas kita harus menteladani sifat beliau. Allah menjadikan keteladanan dalam diri Rasulullah saw bukan hanya sekedar untuk dikagumi, namun juga harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam menanamkan pendidikan ke-Islaman, seperti pembinaan Akhlakul karimah dan penanaman nilai-nilai luhur kepada peserta didik. Manusia yang paling sempurna dan paling baik budi pekertinya dan yang paling patut untuk dijadikan suri tauladan adalah nabi Muhammad s.a.w. Beliaulah yang mengajarkan kepada kita bagaimana bersikap kepada sesama dan kepada tetangga serta kepada orang tua serta kepada makhluk Allah yang lainnya.
Dalam Hadist tersebut menceritakan tentang  Rasulullah saw memberikan pengajaran kepada Abu Umair yang masih kecil dengan burung peliharan nya yg bernama Nugair. Dia Umair yang masih kecil sedang bermain dengan peliharaan nya , lihat lah burug itu kata Rasulullah saw, itudilakukan RasulullahUntuk memberikan pengajaran bagaimana menjadi teladan dalam bergaul bercanda dan bermian anak anak yg masih kecil atau baru di sapih.
Sentral figur dari hadis itu ialah Rasulullah , Rasulullah menjadi panutan atau mencontohkan Bagaimana kita memperlakukan anak kecil yg baru di sapih dan dari hadis tersebut kita juga menteladi beliau bagaimana akhlak beliau yg paling mulia dan ketika shalat telah tiba apa yg harus di kerjakan , maka dari itu panutan kita ialah rasululah Saw .
Dalam hubungan iman dengan keteladanan sangat erat kaitannya.Orang mukmin yang berakhlak mulia adalah yang sempurna imannya. Begitu pula dengan orang yang bersuri tauladan yang baik menggambarkan kesempurnaan imannya.

B.     Hubungan hadis dalam pendidikan
Tentu hubungan dengan pendidikan hubungan hadis ini ialah menteladani rasulullah yg beraklak mulia .
Dalam pendidikan ada yang nama nya metode keteladanan Ada dua bentuk metode pendidikan keteladanan, yaitu yang disengaja atau dipolakan sehingga sasaran dan perubahan perilaku dan pemikiran anak sudah direncanakan dan ditargetkan, dan ada bentuk yang tidak disengaja atau tidak dipolakan, kedua bentuk ini ada yang berpengaruh secara langsung pada prilaku anak dan ada pula yang memerlukan proses lebih jauh.
a.    Bentuk pendidikan keteladanan yang tidak disengaja.
Dalam hal ini, pendidik harus mampu tampil sebagai figur yang dapat memberikan contoh-contoh yang baik dalam kehidupannya sehari-hari. Bentuk pendidikan semacam ini keberhasilannya banyak bergantung pada kualitas kesungguhan karakteristik pendidik yang diteladani, seperti kualitas keilmuannya, kepemimpinannya, keikhlasannya dan lain sebagainnya. Dalam kondisi pendidikan seperti ini, pengaruh teladan berjalan secara langsung tapa disengaja. Oleh karena itu, setiap orang yang diharapkan menjadi teladan hendaknya memelihara tingkah lakunya, disertai kesadaran bahwa ia bertanggung jawab dihadapan Allah dalam segala hal yang diikuti oleh orang lain sebagai pengagumnya. Semakin tinggi kualitas pendidik akan semakin tinggi pula tingkat keberhasilan pendidikannya.
b.   Bentuk pendidikan keteladanan yang Disengaja.
Peneladanan kadangkala diupayakan secara sengaja, yaitu seorang pendidik sengaja memberikan contoh yang baik kepada para peserta didinya supaya dapat menirunya. Umpamanya, guru memberikan contoh membaca yang baik agar para peserta didiknya menirukannya, imam membaikkan sholatnya dalam mengajarkan sholat yang sempurna kepada ma’mumnya, atau komandan maju ke depan barisan dalam jihad untuk menanamkan keberanian, pengorbanan dan kegigihan dalam jiwa pasukannya.
Rasulullah saw banyak memberikan pelajaran kepada para sahabatnya dengan membentuk metode ini. Sebagai contoh, Rasulullah bersabda kepada para sahabatnya:
صَلُّوْا كَماَ رَأَيْتُمُوْنِي أُصَلِّيْ
“sholatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku sholat” (HR. Bukhori).
Juga dalam masalah haji, Rasulullah menyuruh para sahabatnya supaya mencotohnya. Beliau bersabda yang artinya “hendaklah kalian mengambil cara-cara mengerjakan ibadah haji kalian (mencontohnya dari rasul), karena aku tidak mengetahui barangkali aku tidak bisa melaksanakan haji setelah hajiku ini”. (HR. Muslim)
Dari contoh-contoh tersebut, para pendidik dapat mengambil suatu pelajaran untuk dapat diaplikasikan dalam menanamkan niat pendidikannya, baik disekolah sebagai guru, dirumah sebagai orang tua, dan juga di masyarakat sebagai tokoh.[2]
Dengan demikian juga, seorang pendidik harus dituntut untuk menjadi teladan dihadapan anak didiknya. Karena sedikit banyak anak didik akan meniru apa yang dilakukan pendidiknya (guru) sebagaimana pepatah jawa “guru adalah orang yang digugu dan ditiru”. Sehingga perilaku ideal yang diharapkan dari setiap anak didik merupakan tuntutan realistis yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari yang bersumber dari al-Qur’an dan as-Sunnah.
Pentingnya figur teladan dalam sebuah proses pendidikan bagaikan kebutuhan kita yang setiap saat harus terpenuhi agar dalam setiap langkah selalu dalam kebenaran dengan meniru figur yang telah ada. Keteladanan ini juga merupakan salah satu metode yang diterapkan oleh Alloh dengan menurunkan Rasul sebagai figur teladan dalam suatu kaum. Dengan sistem dan kurikulum pendidikan yang sempurna seperti apapun, tetap tidak dapat dipungkiri bahwa kurikulum tersebut masih tetap memerlukan pola pendidikan yang dicontohkan seorang pendidik melalui perilaku dengan berpegang pada landasan, metode dan tujuan kurikulum. Sehingga bisa dikatakan setinggi apapun harapan dan cita-cita kita terhadap sebuah lembaga pendidikan tapi tidak diimbangi dengan keteladanan dalam proses pendidikan maka harapan itu hanya akan menjadi sebuah impian yang tak akan pernah terwujud.
C.    Aplikasi pendidik dalam keteladanan
Allah menjadikan keteladanan dalam diri Rasulullah saw bukan hanya sekedar untuk dikagumi, namun juga harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam menanamkan pendidikan ke-Islaman, seperti pembinaan Akhlakul karimah dan penanaman nilai-nilai luhur kepada peserta didik.[3]
Dalam kehidupan keluarga, para orang tua dalam menanamkan pendidikan kepada anak-anak mereka hendaknya selalu memberikan contoh yang baik, agar mulai sejak masa kanak-kanak mereka menyerap dasar-dasar tabi’at prilaku yang Islami. Karena, walau bagaimanapun pendidikan orang tua merupakan pendidikan orang tua merupakan pendidikan pertama yang banyak mempengaruhi jiwa dan  kepribadian anak-anak selanjutnya menuju masa depan yang akan dilaluinya. Pendapat ini didasarkan pada sabda Rasulullah saw yang berbunyi:
ماَ مِنْ مَوْلُوْدٍ إِلاَّ يُوْ لَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَواَهُ يُهَوِّداَنِهِ وَيُنَصِّراَنِهِ وَيُمَجَّساَنِهِ
‘’Setiap anak yang dilahirkan itu dalam keadaan fitrah. Maka kedua orang tuanyalah yang menjadikan Yahudi, Nasrani dan Majusi” (H.R muslim)
Di sekolah, seorang guru sebagai pendidik agar selalu memberi contoh yang baik kepada peserta didik, karena peserta didik sangat membutuhkan suri tauladan yang dilihatnya secara langsung dari setiap guru yang mendidiknya, sehingga mereka merasa bahwa apa yang siajarkan guru-gurunya bukan suatu hal yang mustahil yang dapat direalisasikan dalam perbuatan sehari-hari. Oleh karena itu, guru sebagai pendidik hendaknya memiliki akhlak yang luhur yang diserapnya dalam al-Qur’an dan sunnah, serta bersifat sabar dalam menerapkan dan mengamalkannya.contoh lain Di sekolah, seorang guru sebagai pendidik agar selalu membiasakan  yang baik kepada peserta didik, misalnya peserta didik sibiasakan untuk mengucapkan salam pada waktu akan masuk kelas, bertutur kata yang sopan kepada teman yang lebih tua, selalu menghormati guru dan mengucapkan salam apabila bertemu dan lain-lain. Sehingga peserta didik mampu membiasakan perbuatan terpuji tersebut.
Dalam pendidikan Islam konsep keteladanan yang dapat dijadikan sebagai cermin dan model dalam pembentukan kepribadian seorang muslim adalah ketauladanan yang di contohkan oleh Rasulullah. Rasulullah mampu mengekspresikan kebenaran, kebajikan, kelurusan, dan ketinggian pada akhlaknya. Dalam keadaan seperti sedih, gembira, dan lain-lain yang bersifat fisik, beliau senantiasa menahan diri. Bila ada hal yang menyenangkan beliau hanya tersenyum. Bila tertawa, beliau  tidak terbahak-bahak. Diceritakan dari Jabir bin Samurah: “beliau tidak tertawa, kecuali tersenyum.” Jika menghadapi sesuatu yang menyedihkan, beliau menyembunyikannya serta menahan amarah. Jika kesedihannya  terus bertambah beliau pun tidak mengubah tabiatnya, yang penuh kemuliaan dan kebajikan.[4]
Pendidik adalah contoh nyata bagi peserta didiknya. pendidik adalah panutan mereka. Kata-kata pendidik akan didengarkan oleh peserta didik. Segala tindak tanduk anda akan diperhatikan oleh peserta
Jangan memberikan contoh buruk kepada peserta didik. Itu akan ditiru oleh mereka. Sebaliknya berikan contoh teladan bagi mereka, seperti mencontohkan mengambil sampah dan membuang pada tempatnya, jangan segan atau gengsi menyapa mereka terlebih dahulu, dan sebagainya.Dengan begitu, mereka akan menjadikan anda sebagai panutan bagi mereka..
Metode keteladanan juga memiliki kekurangan dan kelebihan sendiri, sebagaimana lazimnya metode-metode lainnya. Sebagaimana yang dikatakan oleh seorang praktisi pendidikan Islam Armai Arif dalam bukunya Pengantar Ilmu Dan Metodologi Pendidikan Islam, secara sederhana berkaitan dengan penerapannya dalam proses pendidikan kelebihan dan kekurangan metode keteladanan dapat dijelaskan yaitu sebagai berikut:
1.      Kelebihan Metode Keteladanan
Sebagaimana metode-metode lainnya, tentunya metode keteladanan mempunyai beberapa kelebihan tersendiri dibandingkan metode lainnya. Diantara kelebihan dari metode keteladanan yaitu sebagai berikut:
a.       Metode keteladanan akan memberikan kemudahan kepada pendidik dalam melakukan evaluasi terhadap hasil dari proses belajar mengajar yang dijalankannya.
b.      Metode keteladanan akan memudahkan peserta didik dalam mmempraktikkan dan mengimplementasikan ilmu yang dipelajarinya selama proses pendidikan berlangsung.
c.       Bila keteladanan di lingkungan keluarga, lembaga pendidikan atau sekolah dan masyarakat baik, maka akan tercipta situasi yang baik.
d.      Metode keteladanan dapat menciptakan hubungan harmonis antara peserta didik dengan  pendidik.
e.       Dengan metode keteladanan tujuan pendidikan yang ingin dicapai menjadi lebih terarah dan tercapai dengan baik.
f.       Dengan metode keteladanan pendidik secara tidak langsung dapat mengimplementasikan ilmu yang diajarkannya.
g.      Metode keteladanan juga mendorong pendidik untuk senantiasa berbuat baik karena menyadari dirinya akan dicontoh oleh peserta didiknya.
Dari kelebihan-kelebihan yang telah disebutkan di atas dapat dikatakan bahwa metode keteladanan memiliki peranan yang sangat signifikan dalam upaya mewujudkan pendidikan Islam, dimana selain diajarkan secara teoritis peserta didik juga bisa melihat secara langsung bagaimana praktik atau pengamalan dari pendidiknya yang kemudian bisa dijadikan teladan atau contoh dalam berprilaku dan mengamalkan atau mengaplikasikan materi pendidikan yang telah dia pelajari selama proses belajar menganjar berlangsung.

2.      Kekurangan Metode Keteladanan
Selain mempunyai kelebihan dan keunggulan dibandingkan dengan metode lainnya, dalam penerapannya metode keteladanan juga tidak terlepas dari berbagai kekurangan, diantaranya yaitu sebagai berikut:
a.       Jika dalam proses belajar mengajar figur yang diteladani dalam hal ini pendidik  tidak baik, maka peserta didik cenderung mengikuti hal-hal yang tidak baik tersebut pula.
b.      Jika dalam proses belajar menganjar hanya memberikan teori tanpa diikuti dengan  implementasi maka tujuan pendidikan yang akan dicapai akan sulit terarahkan.
Dari serangkaian kelebihan dan juga kekurangan yang telah dijelaskan di atas dapat dikatakan bahwa, metode keteladanan dalam pendidikan merupakan metode yang mempunyai pengaruh dan terbukti bisa dikatakan efektif dengan berbagai kelebihannya, meskipun juga tidak terlepas dari kekurangan, dalam mempersiapkan dan membentuk aspek moral, spiritual dan etos sosial anak. Hal ini karena pendidik adalah figur terbaik dalam pandangan anak didik, yang tindak-tanduk dan sopan santunnya disadari atau tidak, akan ditiru atau diteladani oleh peserta didiknya.
 Jadi dari kelebihan dan kekurangan diatas dapat terlihat betapa sentralnya peranan guru dalam hal ini merupakan sosok kunci yang akan memberikan telardan kepada peserta didik, dan juga sosok yang akan dijadikan model atu teladan oleh peserta didik, jadi dalam hal ini sukses atau tidaknya Metode keteladalan dalam suatu pembelajran sangat tergantung pada sosok guru yang diteladani. Oleh karena itu, keteladanan yang baik adalah salah satu metode  yang bisa diterapkan untuk merealisasikan tujuan pendidikan. Hal ini karena keteladanan memiliki peranan yang sangat signifikan dalam upaya mencapai keberhasilan pendidikan, dan juga dapat memberikan kontribusi yang sangat besar terhadap nilai-nilai pendidikan Islam terutama pendidikan ibadah dan pendidikan akhlak.



















KESIMPULAN
Dari makalah saya buat dapat di simpulkan bahwa rasulullah adalah contoh teladan yang baik.oleh kerena itu kita harus mencontoh apa yg di lakukan beliau dan bagi pendidik ajari lah peserta didik dengan menteladani Rasulullah ,dan sebagai pendidik jangan hanya menyuruh peserta didik tapi jua sebagi pendidik harus mengamalkan nya.
Dalam penjelasan mkalah ini ada cara metodo metode cara mengajar keteladan baik itu di sengaja atau tidak di sengaja dan ada aplikasi mengajarkan peserta didik dengan cara guru harus terlebih dahulu mengamalkan nya agar para peserta didik melihat langsung contoh teladan yang harus di lakukan.
Adapun metode teladan ini memeliki kekurangan dan kelebihan nya  Jadi dari kelebihan dan kekurangan diatas dapat terlihat betapa sentralnya peranan guru dalam hal ini merupakan sosok kunci yang akan memberikan telardan kepada peserta didik, dan juga sosok yang akan dijadikan model atu teladan oleh peserta didik, jadi dalam hal ini sukses atau tidaknya Metode keteladalan dalam suatu pembelajran sangat tergantung pada sosok guru yang diteladani.















DAFTAR PUSTAKA
Syahidin, 2009. Menelusuri Metode Pendidikan dalam Al-Qur’an. Bandung: Alfabeta.
Sukarno, 2012. Metodologi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Surabaya: Elkaf. Umar, Bukhori, 2012. Hadits Tarbawi: Pendidikan dalam perspektif Hadits. Jakarta: Amzah.
Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismail Bukhari, 2004.  Shahih Bukhari. Beriut : Dar El-Marefah
Ahmad Umar Hasyim, 2004, Menjadi Muslim Kaffah: Berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah Nabi SAW. Jogjakarta: Mitra Pustaka,2004),





[1] Imam Abi Abdillah Muhammad bin Ismail Bukhari, Shahih Al-Bukhari (Beriut : Dar El-Marefah 2004), hlm.1535
[2] Syahidin, Menelusuri Metode Pendidikan dalam Al-Qur’an, hlm. 159
[3] Ibid., hlm.160
[4] Ahmad Umar Hasyim, Menjadi Muslim Kaffah: Berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah Nabi SAW, (Jogjakarta: Mitra Pustaka,2004), hlm 29.